Jumat, 09 September 2011

seleksi dimulai hari ini

setelah sempat tertunda, hari ini jumat PSMS MEDAN menggelar seleksi Pemain ... di hadiri beberapa pemain. sebut saja dede sulaiman kiper PSPS PEKABARU

Kamis, 01 September 2011

Gurning Belum Resmi

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Di luar dugaan, status Abdurahman Gurning sebagai pelatih kepala masih belum sah. Padahal sejumlah media nasional dan lokal sudah resmi mencatut eks palang pintu PSMS itu sebagai head coach di Kinantan. Namun Gurning membantah statusnya sudah sah.

"Saya sangat siap melatih PSMS. Saya senang jika benar-benar ada disini. Tapi sampai saat ini belum ada perkembangan. Masih sekali saya dihubungi pihak PSMS via telefon. Belum ada pertemuan resmi dan kapan pastinya saya menandatangani," katanya.

Hal ini tentu sangat riskan, bahkan bisa jadi PSMS bakal kehilangan dirinya jika tidak segera dilamar resmi. Pasalnya Gurning mengakui sudah ada pinangan dari klub lain. "Saya bingung juga menentukan. Karena via telepon saya sudah bicara dengan pak Idris dari PSMS. Tapi maaf, sampai sekarang belum ada kabar. Saya tak belum beri jawaban apapun pada klub lain selain PSMS," ujarnya.

Hal itu terkuak saat Tribun meminta konfirmasi pada Gurning terkait figur calon asisten pelatih dan bakal pemain yang menghuni. "Maaf, saya bukannya tak mau berkomentar jauh. Karena saya belum pasti kan. Nanti saya jawab, salah pula. Fatalnya, bukan saya pula pelatih yang sah. Ekh..udah ngomong macam-macam," katanya lagi.

Posisi Gurning memang dilematis. Di satu sisi ia sudah mengaminkan tawaran perdana PSMS. Ia pun mengakui selaras dengan keinginannya untuk tidak lagi merantau. Tapi di sisi lain tawaran mengucur dari klub lain di saat PSMS masih menggantungnya.

Sayang saat hendak dikonfirmasi soal kondisi teranyar ini, Plt Ketua Umum PSMS, Idris belum memberikan pernyataan resmi. Ia sedang rapat koordinasi dengan Dipora Medan. Kendati begitu, sebelumnya Idris memang menyatakan pihaknya belum mensahkan Gurning. "Belum sah memang di atas kertas. Tapi sudah pasti kok karena kita sudah ngomong. Gurning sudah menyanggupi. Awal september dia sudah mulai bekerja," pungkasnya. (raf/tribun-medan.com)

Puzzle Asisten Pelatih

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Setelah mendapuk Abdulrahman Gurning di kursi panas pelatih kepala. Keping puzzle berikutnya ialah siapa figur yang mendampingnya sebagai asisten pelatih. Tiga nama bersiliweran kencang, yakni Edy Syahputra, Suharto AD dan Roekinoy. Ketiganya sudah pernah bercokol di kebun Bunga.

Publik tentu mengenal dua nama pertama. Duet Suharto AD dan Edy Syahputra terbilang harum namanya. Kegemilangan berhasil diukir usai mampu melewati target yang dibebankan musim lalu. Manajemen membebankan target 12 besar. Faktanya berhasil melaju ke deretan delapan besar. Meski harus luruh secara dramatis kala melakoni partai akhir kontra Persiba Bantul di stadion Segiri, Samarinda.

Sayang, keduanya terganjal regulasi. Lisensi B nasional yang dikantongi keduanya menganulir asa untuk melanjutkan kiprah musim depan. Meski keduanya dipastikan mengikuti kursus kepelatihan menjumput lisensi A AFC ekuivalen di Jakarta September mendatang.

Roekinoy, nama baru di Kebun Bunga. Sejak Mei lalu ia didapuk menjadi pelatih kepala PSMS U-21 alias PSMS Muda. Meski tidak terlalu menonjol di karir kepelatihannya. Tapi ia cukup membuktikan dirinya tak boleh dianggap sembarangan. Empat pemain besutannya resmi dibidik Timnas U-19 untuk menjajal AFF Cup di Beijing, China November mendatang.

Plt Ketua Umum PSMS Idris mengatakan pos asisten sebagai wewenang pelatih kepala. Pihaknya memastikan tidak akan mengintervensi ranah itu. Bahkan untuk sekedar memberi rekomendasi.

"Wah, kalau kita rekomendasi atau tentukan bisa fatal nanti. Terserah Abdulrahman Gurning menentukan siapa yang jadi asistennya. Kita kuatir, kalau diintervensi bakal merusak tim ke depan," ujarnya melalui sambungan seluler, Kamis (25/8).

Sebelumnya, Abdulrahman Gurning menegaskan bahwa penentuan asisten mutlak ditentukan olehnya. Asisten pelatih bukanlah jabatan sekedar. Secara psikologis, harmonisasi ide, konsep dan program berimbas pada laju tim.

"Asisten pelatih tentu vital buat saya. Jadi saya tidak asal tunjuk saja. Saya akan pilih figur yang loyal dan punya kemampuan. Yang pasti ia sosok yang pernah menangani PSMS Medan," katanya.

Apakah Edy Syahputra, Suharto AD, atau Roekinoy?!. "Saya tak ingin gegabah unjuk nama dulu. Karena belum tandatangan kontrak. Lagian, saya akan mulai bekerja di awal September," katanya tersenyum.

Edy Syahputra menyebutkan dirinya siap mengemban tugas di posisi tersebut. Ia mengaku sudah mengenal sosok Gurning baik saat masih menjadi pemain maupun pelatih. "Saya siap menemani bang Gurning membawa PSMS berprestasi. Tapi terlalu offside kalau saya mengusulkan diri. Biarlah bang Gurning yang menentukan sendiri," katanya.

Suharto AD mengatakan jabatan asisten pelatih tak berarti menurunkan kastanya sebagai eks pelatih kepala PSMS musim lalu. Misi penebusan atas tertundanya PSMS promosi menjadi alasan kuat. "Jika dipercaya saya ingin jadikan sebagai momentum memperbaiki kesalahan musim lalu," imbuhnya.

Sementara itu Roekinoy yang hendak dikonfirmasi terkait selentingan dirinya tak bisa dihubungi. Kendati demikian kalangan suporter dari SMeCK Hooligan dan PFC menyokong satu diantara duo pelatih musim lalu. "Bang Harto dan bang Edy punya kredit poin. Mereka tak bisa dibilang gagal. Keduanya mampu menciptakan karakter rap-rap yang kental. Sulit memilih satu diantara keduanya jika dipilih sebagai asisten," kata Nata Simangunsong, Ketua SMeCK Hooligan. (raf/tribun-medan.com)

Sabtu, 20 Agustus 2011

news

PSMS MEDAN menang 2-0 atas timnas u-19, pertandingan itu sendiri disaksikan langsung ketua PSSI pak dzohar arifin hussin di stadion teladan

PT PSMS Medan, Antara Ada dan Tiada

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Perampingan personel pengurus dan manajemen di tubuh PSMS dengan alasan efektifitas memang tak mendapat sorotan tajam. Bernaung di bawah bendera PT Medan Bestari Metropolitan direncanakan akan diciutkan hingga 9 kursi di pengurus dan 5 kursi manajemen. Sebelumnya pengurus PSMS sangat gemuk dengan 39 pemain.

Konsekuensi logis kebijakan ini ialah pendepakan signifikan pemilik suara 40 klub. Terkait itu, Halim Panggabean, Sekretaris Umum PS Putra Buana, satu dari 40 klub pemilik suara mengurai beberapa kejanggalan. Meski secara prinsipil ia menyetujui adanya perampingan personel.

Halim menyoroti teranulirnya PT PSMS Medan dan dipancangkannya PT Medan Bestari Metropolitan. "Selama ini PSMS memakai istilah pengurus yang nota bene dinaungi PT PSMS Medan. Dalam koridor itu PSMS sah dimiliki 40 klub pemegang hak suara. Yang jadi pertanyaan, mekanisme penganulirannya bagaimana?, asal sosor saja?," katanya. Menurutnya kepemilikan PSMS yang disokong 40 klub merupakan format kepengurusan di era perserikatan. Sehingga jika ada pengalihan tentu harus lewat mekanisme yang legal.

Selanjutnya, pengamat sepakbola Medan ini juga menyoroti kerjasama PSMS dengan Bintang Medan yang diiring enam perusahaan berlabel konsorsium, dengan PT Medan Bestari Metropolitan. "Kita mau tahu dedengkot (bc. CEO)nya Bintang Medan siapa. Bukankah dananya juga konsorsium, yang sama persis dengan APBD. Hanya beda di pengistilahan. Konsorsium level swasta, APBD level negeri. Ini kan trik potong kompas saja," ujarnya. (raf/tribun-medan.com)

Balon Pelatih PSMS Medan, Orang Medan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - PSMS Medan tetap akan menggunakan jasa pelatih lokal. Tentu dengan embel-embel memegang lisensi A AFC sederajat. PSMS menyatakan sudah mengantongi bakal calon (balon) yang akan didapuk sebagai pelatih kepala.

Plt Ketuan Umum PSMS, Idris mengatakan rasionalitas pilihan itu. Pelatih lokal asal Medan lebih menerapkan, mengendapkan dan mengembangan karakter permainan khas Medan. Di sisi komunikasi jauh lebih mudah membangun interaksi yang efektif. "Terlalu naif pandangan yang menyebutkan pelatih asing lebih hebat. Ngak begitu juga kan. Medan punya pelatih ternama dan kualifikasinya layak hitung," ujarnya.

Namun, lebih penting ialah siapa bakal calon yang dimaksud. "Kami sudah kantongi nama pelatihnya, tetapi belum bisa dipublikasikan. Karena belum ada tahap pembicaraan resmi. Yang pasti lisensinya A AFC," katanya. Disebutkannya pelatih juga pernah membesut PSMS.

Tidak terlalu sulit menerka-nerka siapa figur yang dimaksud. Sebab di jajaran elit pelatih asal Medan yang mengantongi lisensi A AFC atau sederajat menjurus pada dua nama; Abdulrahman Gurning dan Suimin. Apakah mereka? "Haha...saya tidak bilang itu. Lihat saja nanti, karena masih belum ada keputusan," katanya lagi.

Sedangkan untuk pos asisten dan pemilihan pemain, akan diberikan sepenuhnya pada pelatih kepala terpilih. (raf/tribunmedan.com)

Suharto AD Nilai Regulasi PSSI Positif

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Eks pelatih kepala PSMS, Suharto AD menyatakan secara prinsipil regulasi PSSI terkait pelatih berlisensi A AFC atau sederajat berdampak positif bagi majunya sepakbola nasional. Meski mengakui sangat berharap membesut PSMS kembali, mantan bomber PSMS itu tidak mempermasalakan ketetapan PSSI.

Lantas bagaimana jika dipromosikan mengisi kursi asisten?. "Saya bersedia, bukan hanya karena pernah membela tim ini selama sepuluh tahun ini. Tapi saya juga ingin membayar kemenangan tertunda musim lalu," tegasnya.

Musim kompetisi 2010/2011, Suharto AD mampu melewati target yang dibebankan. Kepengurusan PSMS membebankan 12 besar. Namun eks bomber PSMS itu mampu mendaratkan Afan Lubis dkk di delapan besar. (raf/tribun-medan.com)

MAMPUKAH PSMS MEDAN LOLOS ISL MUSIM 2012-2013??